Rabu, 5 Mac 2008

Seruan Darah

Kisah Kain dan Habel, kedua anak lelaki Adam dan Hawa, merupakan satu kisah yang penuh dengan pelajaran bagi kita hari ini. Kain dan Habel telah mempersembahkan kepada Allah persembahan mereka masing-masing. Persembahan Habel diterima dan persembahan Kain ditolak. Kisah ini boleh kita baca di dalam buku Kejadian bab 4 dari ayat 3 hingga ayat 5.
Pada hari ini, kita akan meneliti reaksi Kain terhadap penolakan Allah itu. Kita semua mengalami penolakan. Reaksi yang salah terhadap penolakan hanya akan membawa padah kepada kita. Respons yang betul akan menguntungkan kita. Kain telah mengalami penolakan apabila Allah tidak mengindahkan persembahannya. Apakah tanggapan Kain terhadap penolakan Allah itu? Marilah kita baca bersama dari buku Kejadian bab 4 ayat 5 hingga 7 untuk mengetahui jawabannya.

Maka Kain menjadi sangat marah dan wajahnya menjadi muram. Kemudian Tuhan bersabda kepada Kain, "Mengapa engkau marah dan mukamu muram? Apakah engkau tidak akan diterima jika engkau berbuat hal yang benar? Tetapi jika engkau tidak melakukan hal yang benar, dosa sedang mengintai di muka pintu; dia ingin memilikimu, tetapi engkau harus menguasainya".

Inilah yang sebenarnya dikatakan Allah kepada anak lelaki yang membangkang itu: "Pilihan ada padamu. Kamu dapat mengambil keputusan untuk memilih di antara yang benar dan yang salah". Inilah satu amanat yang terdapat di merata tempat di seluruh Alkitab. Kita mempunyai kuasa atas dosa jika kita memilih untuk berjalan dalam iman dan kepatuhan kepada Allah.
Tetapi Kain mengabaikan peringatan Allah dan langkahnya yang berikut ialah untuk mengambil suatu tindakan yang tidak dipertimbangkan terlebih dahulu. Mengikut catatan di dalam buku Kejadian bab 4 ayat 8, Kain berkata "kepada Habel, adiknya: "Marilah kita pergi ke padang." Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia."
Pembunuhan pertama dalam Alkitab dilakukan dengan tipu daya yang disengajakan. Kain memanggil adiknya yang tidak menaruh curiga apapun untuk pergi ke padang lalu membunuh dia. Pembunuhan itu juga adalah akibat dari ketidakpatuhan rohani Kain. Dia membangkang keharusannya satu persembahan korban darah dipersembahkan kepada Allah. Keengganan dia menyebabkan Allah menolak Kain yang kemudian bertindak balas dengan membunuh Habel, adiknya.
Perbuatan Kain merupakan satu hal yang sangat bertentangan dengan kehendak Allah. Firman Allah dalam surat 1 Yohanes 3:11-12 menasihatkan kita agar kita "saling mengasihi, bukan seperti Kain, yang berasal dari si jahat dan yang membunuh adiknya. Dan apakah sebabnya ia membunuhnya? Sebab segala perbuatannya jahat dan perbuatan adiknya benar".
Segera setelah peristiwa menyedihkan itu terjadi, Tuhan bertanya kepada Kain, "Di mana Habel, adikmu itu?' Jawabnya, "Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?" Kata-kata Kain ini yang diambil dari buku Kejadian bab 4 ayat 9 lebih dari sekadar kebohongan yang palsu. Ianya adalah satu kenyataan yang bodoh. Sekali lagi Allah berbicara kepada Kain dan bertanya, "Apakah yang telah kau perbuat ini? Darah adikmu itu berteriak kepadaKu dari tanah".
Kenyataan ini yang dipetik dari buku Kejadian bab 4 ayat 10 menerangkan bahawa darah Habel berteriak menuntut agar keadilan dilaksanakan. Pada hari ini, darah Yesus, yang membicarakan hal-hal yang lebih baik, berteriak bahawa keadilan telah dilaksanakan dan dosa-dosa kita sudah diampuni. Darah Habel berseru menuntut pembalasan; darah Yesus memohon pengampunan dan pemulihan.
Janganlah menolak berita baik tentang darah Yesus. Risikonya terlalu besar. Orang yang menolak perjanjian darah dari Allah berkemungkinan besar menjadi pengembara rohani yang tidak berpengharapan dan hilang buat selama-lamanya. Apabila kita menolak korban darah Kristus, kita menjatuhkan hukuman Allah ke atas diri kita.
Lihatlah petikan berikut yang diambil dari surat Ibrani pasal 10 ayat 29.

Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak Anak Allah, yang menganggap najis, darah perjanjian yang menguduskannya, dan yang menghina Roh kasih kurnia?

Darah Yesus bukanlah satu topik yang harus ditolak, diabaikan atau disingkirkan dengan kasar. Darah Yesus masih merupakan penjalin hubungan yang sangat penting antara kita dengan Allah. Darah Yesus memberi pengampunan dan pemulihan. Darah Yesus berseru mengisytiharkan keselamatan kita buat selama-lamanya!

Tiada ulasan: